Sunday, April 1, 2012

Disiram Air Keras, Jak TV Lapor ke Dewan Pers

Polda Metro Jaya mencatat ada tiga wartawan terkena cairan zat kimia yang diduga air keras, ketika sedang meliput aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Jumat 30 Maret 2012 lalu.

Salah satu yang terkena adalah kamerawan Jak TV, Ananto Handoyo. Selain melaporkan kejadian itu ke polisi, Jak TV juga akan membawa kasus ini ke Dewan Pers. Sebab kejadian itu sudah mengancam kerja jurnalis.

"Ini sudah brutal, kalau terkena cairan kimia sudah pasti cacat, sedih sekali," kata Pemimpin Redaksi Jak TV, Timbo Siahaan, kepada VIVAnews, Minggu 1 April 2012.
Timbo menjelaskan, siang itu Ananto tengah mengambil gambar di depan gedung DPR, namun tiba-tiba wajahnya terkena air panas. Dia langsung lari ke dalam gedung untuk mencari air
.
Setelah itu Ananto kembali ke kantor. "Saat datang ke kantor, keningnya sudah rusak. Sisi kanan wajah hingga dagu juga hancur," ucapnya.

Sebelumnya, Ananto sudah memastikan ke dokter bahwa itu adalah cairan kimia. Saat ini, kamerawan yang telah bekerja di Jak TV sejak 2005 itu sedang membuat laporan di Sentra Kepolisian Polda Metro Jaya.

Timbo menambahkan selain awaknya, dia mendapat laporan ada dua wartawan lain yang juga terkena cairan itu, yakni jurnalis kantor berita Reuters dan Al Jazeera.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, hingga saat ini masih mencari siapa demonstran yang menggunakan cairan berbahaya ketika melakukan aksi unjuk rasa itu.
Ia juga mengatakan, kalau penggunaan cairan kimia adalah modus baru yang digunakan oleh massa ketika sedang melakukan aksi unjuk rasa. "Ini tren baru, akan kami cari siapa yang menggunakan cairan berbahaya ini," ujar Rikwanto.